Suksesi Mudik Lebaran 2025, Gubernur Banten Sediakan Toilet Portable di Buffer Zone

POTRETTANGERANG.ID, Kota Serang – Mudik Lebaran merupakan tradisi bagi umat muslim di Indonesia, dalam mempersiapkan hari raya Idul Fitri di kampung halaman. Dalam menyuksesi mudik Lebaran 2025 ini, Pemerintah Provinsi Banten menyediakan Toilet Portable di delapan Buffer Zone.
hal itu diungkapkan Gubernur Banten, Andra Soni pada rapat koordinasi lintas sektoral dalam rangka pengamanan Idul Fitri 1446 Hijriah di Pendopo Gubernur Banten, KP3B, Kota Serang, Kamis (13/03/25)
Menurut Andra Soni, hal krusial menjadi perhatian adalah keberadaan Toilet Portable di delapan Buffer Zone yang harus tersedia dengan baik jumlah dan kualitasnya. Selain itu, pemeliharaan jalan yang menjadi kewenangan pihaknya, agar tetap dalam kondisi baik. Sehingga para pemudik yang melaluinya, bisa aman dan lancar.
“Saya perintahkan kepada seluruh dinas terkait untuk memperhatikan itu, memastikan ketersediaan toilet-toilet portable di Buffer Zone PT SMI, PT Wilmar dan titik lainnya yang sudah ditentukan,” katanya.
Dia juga meminta, dinas terkait juga harus intensifkan koordinasi dengan kebutuhan peralatan atau lainnya. Terutama di Rest Area KM 68 dan KM 43 Jalan Tol Tangerang-Merak yang akan dioptimalkan sebagai buffer zone.
“Rest area itu lokasinya terbatas. Maka dari itu, agar pelayanan bisa optimal harus terus melakukan koordinasi,” pungkasnya.
Pemerintah Provinsi Banten dengan persiapan yang sudah cukup matang dan kolaborasi semua pihak, termasuk dengan dukungan pemerintah pusat melalui kebijakan Work From Anywhere (WFA) dan libur anak sekolah lebih awal akan memperlancar arus mudik lebaran nanti.
Sementara itu, Kapolda Banten, Irjen Pol Suyudi Ario Seto menambahkan, rakor yang dihadiri oleh seluruh pihak terkait, merupakan perwujudan dari tekad dan komitmen seluruh pihak, dalam melakukan pengamanan secara terpadu. Sehingga masyarakat dapat merayakan mudik lebaran dengan aman, lancar dan selamat.
“Kesuksesan operasi ketupat tahun lalu harus dipertahankan, dengan meningkatkan standar keselamatan lalu lintas di jalan tol dan arteri, pelabuhan penyeberangan dan di kawasan wisata,” tuturnya.
Meski demikian, ada beberapa hambatan yang harus diperbaiki seperti pelanggaran aturan lalu lintas, operasi kendaraan tiga sumbu pasca penerapan SKB, pemudik yang berhenti di tepi jalan yang akan menimbulkan kecelakaan.
“Ini perlu pengawasan guna menjamin keamanan dan kelancaran selama masa mudik,” tutup Irjen Pol Ario. (Yip)