Organisasi Pers Imbau Pemprov Banten Maksimalkan Peran Media

0 0
Read Time:2 Minute, 31 Second

POTRETTANGERANG.ID, Kota Serang – Guna memerangi Corona Virus Disease 2019 atau Covid-19 pada masa menjelang penerapan New Normal, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI), Serikat Perusahaan Pers (SPS), Persatuan Radio Siaran Swasta Nasional Indonesia (PRSSNI) dan Serikat Media Siber Indonesia (SMSI) Banten menggelar rapat terbatas di Gedung Sekretariat PWI Banten, Rabu (08/07/2020).

Rapat digelar untuk membahas peran media di tengah pandemi Covid-19. Hal ini merujuk, data yang dirilis Gugus Tugas Penanganan Covid-19, pada per-8 Juli 2020, kasus positif virus mematikan di Provinsi Banten mencapai 1.531 orang, 6 kasus baru, 952 pasien sembuh, dan 80 jiwa meninggal.

Ketua PRSSNI Banten, Cahyono Adi mengatakan, salah satu penyebab bertambahnya pasien positif Covid-19 di Banten, masih kurangnya sosialisasi pencegahan dan penerapan protokol kesehatan dari pemerintah daerah ke masyarakat.

“Banyak masyarakat, khususnya orang tua yang tinggal diperkampungan belum tahu pencegahan atau protokol kesehatan yang diterbitkan Menteri Kesehatan. Di Kecamatan Taktakan, Kota Serang, contohnya, ketika diadakan rapid test, masyarakat malah kabur hingga mengurung diri di rumah, Ini lagi-lagi masih kurangnya sosialisasi. Disinilah seharusnya pemerintah daerah memaksimalkan peran media massa dalam mensosialisasikan langkah preventif pencegahan Covid-19 kepada masyarakat,” paparnya.

Ditambahkan Adi, Pemerintah Provinsi Banten harus menggaungkan kembali dalam mensosialisasikan Covid-19, bukan hanya sekedar melalui website pemerintah saja, melainkan harus lewat perusahaan media baik cetak, online, radio maupun TV.

“Karena media ini jangkauan penyampaian informasinya jauh lebih luas ke masyarakat, hingga ke pelosok-pelosok perkampungan,” tandasnya.

Senada, Ketua PWI Banten, Rian Nopandra menegaskan. Pria yang akrab disapa Opan ini berharap, agar kasus Covid-19 di Banten tidak seperti di Provinsi Jawa Timur.

Tercatat, hingga saat ini kasus positif Covid-19 di Jawa Timur sebanyak 14.601 orang atau provinsi yang jumlah positif virus asal Wuhan tertinggi di Indonesia.

“Bisa disebut Jawa Timur masuk fase kedua serangan Covid-19. Hal ini jangan sampai terjadi di Banten. Oleh karena itu, betapa pentingnya kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap Covid-19. Hal itu dapat dilakukan dengan mengoptimalkan kekuatan media baik cetak, TV, radio maupun online,” ujarnya.

Disis yang sama, Ketua SPS Banten, Lesman Bangun menambahkan, sebagai Ketua yang mengurus perusahaan-perusahaan pers yang ada di Banten, pada masa Covid-19 ini Pemerintah Provinsi Banten harus memberi kebijakan anggaran demi keberlangsungan pers di Banten.

“Ini yang harus dipikirkan pemerintah. Sinergi dengan media harus diperkuat. Jadi bagaimana anggaran publikasi baik itu di APBD Perubahan dan Murni, untuk sosialiasi Covid-19 dan penerapan New Normal di media massa harus dianggarkan maksimal,” tuturnya.

“Jika perusahaan medianya tidak sehat apa bisa wartawan-wartawannya sejahtera, ini perlu dukungan dari Pemprov Banten, apalagi dimasa pandemi saat ini,” pungkasnya.

Sementara itu, Ketua SMSI Banten, Junaedi menuturkan, sebagai organisasi pers yang telah resmi menjadi konstituen Dewan Pers, SMSI turut mendukung optimalisasi peran media di Banten dalam mensosialisasikan langkah penanganan covid 19 dan penerapan new normal.

“Ini harus menjadi catatan dan perhatian pemerintah daerah bagaimana betapa pentingnya pelibatan media di tengah pandemi ini dan itu harus dianggarkan. Semua harus bersatu baik pers, pemerintah dan masyarakat,” tandas Junaedi seraya mengajak semua pihak bersama-sama memerangi covid 19. (Yip)

Happy
Happy
0 %
Sad
Sad
0 %
Excited
Excited
0 %
Sleepy
Sleepy
0 %
Angry
Angry
0 %
Surprise
Surprise
0 %

Mungkin Anda juga menyukai

Average Rating

5 Star
0%
4 Star
0%
3 Star
0%
2 Star
0%
1 Star
0%

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *