POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Sempat viral Stadion Sepak Bola Sakti Lodaya di Kota Tasikmala, Provinsi Jawa Barat yang memiliki rumput standar FIFA ini pada Oktober 2018 silam di sosial media. Keindahan rumput yang memiliki gradasi saat dipandang daei atas, membuat Klub Oldstar Kecamatan Batuceper, Kota Tangerang berkeunjung ke stadion tersebut.
KH Zaky Mubarok, ketua Oldstar Kecamatan Batuceper mengatakan, kunjungan pihaknya ke Stadion Sepak Bola Sakti Lodaya, lantarang ingin merasakan bermain bola di rumput yang berstandarkan internasional. Bahkan, keviralannya membuat pesepakbola Oldstar pada 2019 ikut membicarakan stadion tersebut.
“Alhamdulillah, kami dapat bermain dilapangan sepak bola yang indah ini. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kepala Desa Cisayong yang telah menyambut baik dan bertanding persahabatan dengan klub di wilayah ini,” tuturnya dalam rilis yang diterima potrettangerang.id, Selasa (07/06/2020).
Dia berharap, Pemerintah Kota Tangerang dapat mengikuti contoh stadion yang memiliki standar FIFA ini, yang diaplikasikan nantinya di stadion di wilayah kota bermottokan Akhlakuk Kharimah.
“Kami berharap, Pemerintah Kota Tangerang bisa mengambil contoh lapangan ini. Karena banyak masyarakat di Kota Tangerang sudah kehilangan yang menjadi bagian dari olahraga di bidang sepak bola,” ujarnya.
Ditambahkan Suhaeri Khafi, manager Oldstar Kecamatan Batuceper bahwa pihaknya menerima undangan dari klub yang ada di Kota Tasikmalaya, guna pertandingan persahabatan di Stadion Sepak Bola Sakti Lodaya.
“Dipedesaan ini yang memiliki Stadion Sepak Bola berkelas Internasional. Saya sangat bangga dapat bermain sepak bola di sini. Semoga stadion ini menjadi acuan pemerintah se-Indonesia,” tandasnya.
Sementara, Kepala Desa Cisayong, Yudi Cahyudin menjelaskan, keberhasilan dalam membangun rumput pada Stadion Sepak Bola Sakti Lodaya, hasil dari keuntungan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Cisayong.
Penganggaran rumput pada stadion itu mencapai Rp 1,4 miliar dengan membutuhkan waktu penyelesain hingga delapan bulan. Rumput yang digunakan merupakan tipe Zoysia Matrella (ZM) yang kualitasnya cukup baik.
“Cisayong hanya ingin memiliki ikon, karena desa ini tidak punya potensi wisata, tidak punya potensi ekonomi yang cukup dahsyat. Akhirnya, kami berusaha, bagaimana tercipta lapangan sepak bola yang baik berkelas internasional,” tutupnya. (Yip)
