Layani Pasien Anak Berkebutuhan Khusus, Poliklinik Gigi di RSUD Kota Tangerang Jadi Rujukan Masyarakat Provinsi Banten

POTRETTANGERANG.ID, Kota Tangerang – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Tangerang kembali membuat torehan cemerlang dalam dunia medis, kali ini melalui pelayanan Poliklinik Gigi RSUD Kota Tangerang menjadi salah satu rujukan kepada anak berkebutuhan khusus untuk masyarakat di wilayah Provinsi Banten.
Bukan tanpa alasan, meskipun masih Tipe C akan tetapi Rumah Sakit milik Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang itu memiliki fasilitas dan peralatan yang lengkap serta dokter yang memadai dalam menangani pasien yang bermasalah pada gigi.
Drg. Retno Oktasari, Sp.KGA menjelaskan pelayanan poliklinik gigi di rsud Kota Tangerang meliputi pelayanan penambalan, pencabutan gigi susu dan gigi dewasa, scalling, konsoling orang tua, dan berbagai macam pelayanan lainnya yang tersedia di RSUD kota tangerang.
“Kami kebetulan rujukan se antero Banten untuk poliklinik gigi apalagi menyangkut anak berkebutuhan khusus, pasien yang di luar Tangerang Raya itu ada dari Serang, Malingping, Lebak itu semua pasien rujukan yang pernah kami tangani,” ujarnya kepada potrettangerang.id Rabu (10/12/2025) malam.
Drg Retno mengatakan untuk tempat melaukakan tindakan pengobatan kepada anak berkebutuhan khusus, pihaknya akan melakukan sleksi kasus pasien terlebih dahulu. Jika belum urgent dan masih dapat di tangani oleh dokter, pengobatan tetap dijalankan di ruangan poli gigi.
“Namun jika urgent nanti di proses pengobatannya di ruang oprasi, akan tetap sebisa mungkin kita melakukan pelayanan di rungan poli gigi ini walapun itu anak berkebutuhan khusus, karena kalau masuk ruang oprasi sudah beda lagi layananya dan harus ada rujukan ke dokter lainnya,” terangnya
“Contohnya yang urgent kita harus rujuk ke dokter anak atau kalau butuh dokter spesialis jantung juga kita libatkan dan itu melihat jika ada potensi gangguan jantung dan itu semua berhubungan dengan apa yang dialami oleh syindrom anak yang ingin mendapatkan pelayanan. Jadi ga cuman satu dokter spesialis aja yang akan melakukan pengobatan,” tambahnya.

Ketika ditanya apakah pernah mengalami kendala ataupun kesulitan dalam melakukan pengobatan kepada pasien anak berkebutuhan khusus, Drg Retno tidak menampik hal tersebut dan bahkan menerangkan anak yang tidak berkebutuhan khusus juga pernah mengalami kesulitan.
“Pasti ada kesulitan karena anak anak berkebutuhan khusus itu berbeda syindrom yang di alaminya. Dan namanya anak berkebutuhan khusus meskipun umurnya sudah 30 tahun akan tetap masuk ke sini (Poli Gigi Anak),” jelasnya.
Drg Retno menjabarkan bahwa untuk saat ini kondisi gigi anak sangat memprihatinkan, dimana jika melihat riwayat yang sudah dirinya lakukan sudah banyak anak yang giginya rusak dan belum waktunya kerusakan gigi itu terjadi.
“Seperti waktu itu ada anak umur 1 tahun saat dilakukan pebgobatan hampir menyeluruh giginya sudah rusak, yah meskipun banyak faktor yang mempengaruhi tapi ini adalah kondisi yang sangat memprihatinkan untuk anak,” tuturnya.
Drg Retno lanjut menjelaskan bahwa salah satu faktor yang paling berpengaruh pada kerusakan gigi anak adalah jajanan. “Jajanan sekarang itu banyak yang lengket. Karena semua yang lengket dan mudah di cerna itu malah membuat oral hygeine (kebersihan mulut) jadi buruk dan serta tidak disertai dengan kebersihan yang maksimal,” katanya.
Drg Retno menambahkan, setiap pasien baik yang berobat mandiri atau yang menggunakan BPJS tidak akan di beda bedakan, semua mendapatkan hak yang sama selain pengobatan terhadap pasien (anak) orang tua atau pendampingnya akan di berikan edukasi.
“Edukasi kita berikan apalagi kepada pasien pasien tertentu yang mengalami kerusakan parah pada anaknya, kita sarankan untuk gosok gigi minimal 2 kali pagi dan sore, serta pola makanan yang bagus untuk di konsumsi. Karena 2 faktor ini yang menjadi penyebab utama atau tingginya gigi anak bermasalah atau mengalami kerusakan,” tandasnya (Adv)
